Tembang Maskumambang berasal dari kata "Mas" atau "Emas" yang berarti sesuatu yang berharga, dan "Mambang" atau "Kemambang" yang artinya mengambang dalam hal ini yang dimaksud adalah bayi yang hidup dalam rahim ibunya dalam keadaan mengambang. Maskumambang berarti sesuatu yang berharga berupa anak meskipun masih dalam kandungan. Anak merupakan anugerah yang sangat luar biasa yang didambakan setiap orang tua.
Watak tembang Maskumambang menggambarkan watak, sifat, atau rasa kesedihan, kesusahan, belas kasihan (welas asih). Tembang Macapat Maskumambang biasanya digunakan untuk lagu yang bermakna kedukaan, dan kesedihan dalam hidup.
Tembang Macapat Maskumambang memiliki Guru Gatra: 4 baris setiap bait (Artinya tembang Maskumambang ini memiliki 4 larik atau baris kalimat).
Guru Wilangan Tembang Macapat Maskumambang yaitu: 12, 6, 8, 8 (Artinya kalimat pertama berjumlah 12 suku kata. Kalimat kedua berjumlah 6 suku kata. Kalimat ketiga berjumlah 8 suku kata. Kalimat keempat berjumlah 8 suku kata). Dan Guru Lagu Tembang Macapat Maskumambang yaitu: i, a, i, o (Artinya baris pertama berakhir dengan vokal i, baris kedua berakhir vokal a, dan seterusnya).
Contoh Tembang Maskumambang
1) Gereng-gereng Gathutkaca sru anangis,
Sambate mlas arsa,
Luhnya marawayan mili,
Gung tinameng astanira.
(M. Sukir Abimanyu Kerem: XI. 1)
Artinya:
Gathutkaca meraung-raung menangis den gan keras,
Rintihannya menyentuh hati,
Airmatanya mengalir,
Sangat banyak ditutupi dengan tangannya.
2) Nadyan silih bapa biyung kaki nini,
Sadulur myang sanak,
Kalamun muruk tan becik,
Nora pantes yen den nuta.
(Pakubuwono IV, Wulang Reh)
Artinya:
Walaupun meminjam bapak ibu, kakek nenek,
Saudara-saudaranya,
Kalau mengajari yang tidak baik,
Tidak pantas kalau ditiru.
3) Apan kaya mangkono watekkaneki,
Sanadyan wong tuwa,
Yen duwe watek tan becik,
Miwah tindak tan prayoga
(Pakubuwono IV, Wulang Reh)
Artinya:
Kalau seperti itu wataknya,
Walaupun orang tua,
Kalau punya watak tidak baik,
Dan perbuatan yang tidak pantas.
4) Aja sira niru tindak kang tan becik,
Sanadyan wong liya,
Lamun pamuruke becik,
Miwah ing tindak prayoga.
(Pakubuwono IV, Wulang Reh)
Artinya:
Jangan kamu meniru perbuatan yang tidak baik,
Walaupun orang lain,
Tapi ajarannya baik,
Dan berkelakuan pantas.
5) Iku pantes yen sira tiruwa kaki,
Miwah bapa biyung,
Amuruk watek kang becik,
wajib kaki estokena.
(Pakubuwono IV, Wulang Reh)
Artinya:
Itu pantas kalau kamu tiru,
Juga bapak ibu,
Mengajari watak yang baik,
Wajib kamu perhatikan.
Sugeng angudi ngelmu
Komentar
Posting Komentar