Tembang Pocung merupakan salah satu tembang macapat yang menurut urutan tembangnya merupakan tembang terakhir dalam khasanah tembang macapat yang memiliki makna perjalanan hidup manusia. Pocung berasal dari kata "pocong" yaitu ritual kematian setelah jasad dimandikan kemudian dibungkus dengan kain kafan yang disebut dengan istilah dipocong, dan selanjutnya baru dikuburkan. Pocung merupakan tembang macapat yang menggambarkan perjalanan terakhir dari kehidupan manusia di dunia.
Tembang Pocung memiliki filosofi tentang sebuah ritual ketika melepaskan kepergian seseorang. Tembang Pocung memiliki watak yang cenderung mengarah pada hal-hal yang sifatnya jenaka, guyon, santai, dan berisi tebak-tebakan.
Aturan guru gatra, guru lagu dan guru wilangan Tembang macapat Pocung yaitu: 12u - 6a - 8i - 12a.
Artinya:
a. Tembang Pocung memiliki Guru gatra = 4 (4 larik kalimat).
b. Kalimat pertama berjumlah 12 suku kata. Kalimat kedua 6 suku kata. Kalimat ketiga 8 suku kata. dan kalimat keempat berjumlah 12 suku kata (Guru wilangan = 12, 6, 8, 12).
c. Guru lagu = u, a, i, a (Akhir suku kata bervokal u, a, i, a).
Tembang Pocung dalam Serat Kancil.
1. Mandheg mangu si kancil ing lampahipun,
sakedhap angungak,
sigra denira andhelik,
ngulap-ulap si kancil sadangunira.
2. Mangu mangu si kancil kendel adangu,
ngudi keng wardaya,
yen nyata manusa yekti,
pesthi obah lunga saking panggonan.
3. Iku dudu sutingali nora maju,
eca malangkadhak,
mulya ana angin midid,
mayug-mayug wewedi lir jumangkaha.
4. Kancil gugup andhelik maras kalangkung,
dangu ingantosan,
mayug-mayug tan lumaris,
duh kiteng tyas sumyar gandaning kusuma.
5. Pan sumawur mekaring pudhak gandarum,
rumabaseng kisma,
maletuk kaken tang tasik,
sumarambah karya barubahing driya.
6. Lunging gadhung tumiyung pinggir margagung,
lir ngawe-aweya,
atur sekare umiring,
isthanipun lumaku yen pinethika.
7. Sekar andul kalak kenanga keneng kung,
kedah ingagema,
maring kang amurweng tulis,
semuning kang puspa karaseng wardaya.
Sugeng angudi ngelmu
Komentar
Posting Komentar